PERAWATAN GIGI

2) PERAWATAN GIGI a. Pengertian Sedangkan perawatan gigi adalah upaya yang dilakukan agar gigi tetap sehat dan dapat menjalankan fungsinya. Gigi yang sehat adalah gigi yang bersih tanpa adanya lubang. Namun tidak hanya itu, gigi yang sehat juga akan memancarkan energi positif sehingga si Pemiliknya menjadi sangat menarik. (Anne Ahira, 2007). Menurut (Rony, 2011) Perawatan gigi merupakan cara yang dilakukan oleh seseorang dalam upaya menjaga kesehatan gigi atau menyembuhan penyakit gigi pada periode tertentu. Perawatan gigi penting sebab dapat menjaga kesehatan seseorang supaya tidak terkena masalah gigi. Perawatan adalah pelayanan esensial yang diberiakan oleh perawat terhadap individu, keluaraga dan masyarakat yang mempunyai masalah kesehatan. Pelayanan yang diberikan adalah upaya mencapai derajat kesehatan semaksimal mungkin sesuai dengan potensi yang dimiliki dalam menjalankan kegiatan dibidang promotif, preventif, kuratif dan rehabilitative dengan menggunakan proses keperawatan. Pelayanan asuhan keperawatan yang dilaksanakan oleh tenaga keperawatan bekerjasama dengan petugas kesehatan lainya dalam rangka mencapai tingkat kesehatan yang optimal. b. Faktor – faktor yang mempengaruhi perawatan gigi pada anak Menurut (Rony, 2011) faktor yang mempengaruhi perawatan gigi pada anak adalah sebagai berikut: a. Terjadinya masalah gigi Terjadinya masalah gigi ini disebabkan oleh berbagai masalah yang terkait dengan gigi misalnya karies, plak gigi dan lain-lain. Sehingga seseorang melakukan perawatan gigi. Terjadinya masalah gigi ada dua macam pertama faktor keturunan. Ke dua faktor kesalahan dalam konsumsi makanan. b. Kesadaran akan kesehatan gigi Kesadaran akan pentingnya kesehatan gigi oleh seseorang berpengaruh pada aspek perawatan gigi. Hal ini dikarenakan seseorang merasa tidak nyaman bilamana giginya mengalami masalah ataupun tidak memiliki masalah gigi. Bentuk kesadaran akan perawatan gigi adalah melakuan pemeriksaan secara rutin ke dokter. c. Pengaruh pendapatan Bilamana pendapatan yang dimiliki oleh seseorang tinggi maka orang tersebut umumnya melakukan perawatan gigi secara rutin agar kesehatan gigi terjamin dan tidak mengganggu aktifitas dalam bekerja. d. Orang lain Pengaruh orang lain dalam perawatan gigi merupakan faktor penyebab perawatan gigi. Ini terjadi karena pada umumnya seseorang tertarik jika orang lain memiliki kesehatan yang baik. Disamping itu komuniukasi dengan orang lain menyebabkan orang akan segera mendapatkan informasi yang tepat dalam merawat gigi dengan baik. e. Pengaruh media Media berpengaruh dalam perawatan gigi hal ini disebabkan banyakanya layanan kesehatan gigi baik swasta maupun pemerintah dalam hal menyebarkan informasi yang tepat mengenai masalah gigi pada seseorang. Sehingga akan memunculkan pelayanan perawatan baik masalah gigi ataupun sekedar perawatan gigi.(Rony, 2011). c. Macam-macam Perawatan Gigi Menurut (Rahmadan, 2010) macam-macam perawatan gigi adalah sebagai berikut: a. Penambalan gigi Penambalan gigi adalah salah satu cara untuk memperbaiki kerusakan gigi agar gigi bisa kembali berfungsi dengan baik. Dengan menutup lubang pada gigi maka jalan masuk bakteri akan tertutup sehingga dapat menghentikan kerusakan gigi yang berlanjut. Selain itu penambalan gigi bertujuan untuk menutup tubulus dentin yang terbuka yang merupakan penyebab rasa linu pada gigi yang berlubang. (Rahmadan, 2010) b. Dental sealant Dental sealant merupakan suatu perawatan yang dilakukan untuk mencegah terjadinya lubang dengan cara menutup permukaan gigi dengan suatu bahan. Biasanya dental sealant dilakukan pada permukaan kunyah gigi premolar dan molar. Dental selant telah dilakukan dan terbukti terbentunya lubang gigi pada permukaan kunyah gigi sejak 70 tahun. (Rahmadan, 2010) c. Perawatan endodontik Endodontik merupakan salah satu cabang dari ilmu kedokteran yang mempelajari penyakit pulpa. Perawatan penyakit pulpa ini sering perwatan saluran akar atau perawatan saluran gigi. Perawatan endodontik dilakukan atas dua dasar alasan yaitu kerusakan pulpa yang bisa masih diperbaiki dan terjadinya infeksi pada pulpa. (Rahmadan, 2010) d. Pencabutan gigi Alasan pencabutan gigi adalah gigi sudah berlubang atau patah. Biasanya dokter gigi akan berusaha memperbaiki gigi tersebut dengan endodontik, tapi terkadang keusakan gigi sudah meluas sehigga mau tidak mau gigi harus dicabut. Resiko terjadinya pencabutan gigi adalah sebga berikut: 1) Infeksi Infeksi terjadi jika terjadinya pencabutan gigi namun apabila daya tahan tubuh kuat maka infeksi tidak akan terjadi. Untuk antisipasinya perlu biasanya diberikan obat antibiotik. 2) Dry socket Komplikasi ini terjadi karena beku darah agak terbentuk dilubang bekas cabutan gigi. Dry socket bisa terjadi apabila bekuan darah yang terbentuk rusak akibat dari merokok, berkumur terlalu keras, menggunakan sedotan, meludah atau menyedot atau memainkan bekas luka cabutan gigi. 3) Patah tulang raham Biasanya terjadi karena orang yang lanjut usia yang menderita osteoporosis pada tulang rahangnya. 4) Mati rasa pada bibir bahwah dagu Kondisi ini bukan akibat pengaruh obat anastesi, hal ini disebabkan akibat cideranya syaraf yang ada di rahang bahwah. Biasanya terjadi ketika dilakukan pencabuatan gigi bungsu rahang bawah yang akarnya dekat sekali dengan syaraf. 5) Kawat gigi Kawat gigi merupakan bagain dari perawatan ortodonetik yang tujuanya adalah memperbaiki susunan saraf gigi agar tertata rapi dan teratur, memperbaiki hubungan gigitan antara gigi yang ada dirahang atas dengan rahang bahwah, bahkan memperbaiki posisi rahang dan proporsinya dengan wajah. d. Manfaat perawatan gigi Manfaat adanya perawatan gigi menurut (Rony, 2011) adalah sebagai berikut: 1) Berkurangnya resiko kerusakan gigi Dengan adanya perawatan gigi yang teratur maka resiko kerusakan gigi akan menjadi berkurang. Ini disebabkan gigi menjadi lebih sehat dan kuat karena perawatan yang teratur. 2) Berkurangnya bahaya penyakit gigi Perawatan yang rutin menyebabkan bahaya penyakit gigi akan diminimalisasi. Penyakit gigi yang bisa dicegah antara lain: gigi berlubang, infeksi gigi, gigi yng sensitif dan lain-lain. Itu semua bisa diminimalisasi jika seseorang patuh dan taat apa kata petugas kesehatan. 3) Menambah kepercayaan diri Manfaat yang ditimbulkan jika gigi sehat dan bersih adalah orang akan percaya diri. Hal ini dikarenakan gigi sehat, bersih, putih dan tidak menggangu aktifitas dalam hidup seseorang. e. Langkah-langkah Perawatan Gigi Merawat gigi perlu dilakukan sedini mungkin. Langkah-langkah yang dilakukan dalam merawat gigi adalah sebagai berikut: 1) Gosok gigi minimal 2 kali sehari. 2) Ganti sikat gigi 3-4 bulan sekali. Pilih sikat gigi yang bulunya lembut dengan kepala sikat yang dapat menjangkau semua bagian gigi. 3) Jangan lupa sikat lidah, yang merupakan tempat berkumpulnya bakteri yang dapat menyebabkan bau mulut. 4) Gunakan pasta gigi yang mencantumkan ADA untuk memastikan kandungan fluoride cukup untuk mencegah lubang dan kerusakan gigi. 5) Gunakan obat kumur. 6) Benang gigi, pengunaan benang gigi sekali sehari dianjurkan untuk mengangkat plak yang tidak dapat disentuh sikat gigi dan obat kumur. 7) Permen karet tanpa gula, mengunyah permen karet tanpa gula dapat meningkatkan aliran air liur yang dapat membersihkan partikel makanan dan asam penyebab kerusakan gigi. 8) Hindari makanan yang banyak mengandung gula dan manis, seperti sirup, permen, dan cokelat. 9) Minum air setelah makan. 10) Biasakanlah untuk makan buah-buahan segar. Selain baik untuk kesehatan, seratnya dapat membantu menghilangkan kotoran yang ada di gigi. 11) Makanlah makanan yang seimbang dan kaya kalsium, seperti susu, keju, telur, teri, bayam, katuk, sawi, dan agar-agar. (Anne Ahira, 2007). Selain perawatan yang dilakukan secara mandiri juga melakukan perawatan secara medis. Perawatan tersebut antara lain: 1) Konsultasi ke Dokter Gigi Pada kenyataannya, perawatan gigi yang dilakukan secara personal (menyikat gigi dll.) tidaklah cukup. Gigi juga memerlukan perawatan secara profesional, terlebih pada gigi sensitif atau gigi yang telah terlanjur mengalami kerusakan, misalnya, gigi berlubang. 2) Periksa setiap 6 bulan sekali Oleh karena itu, sangat dianjurkan untuk memeriksakan gigi ke dokter gigi secara teratur setiap 6 bulan sekali. Konsultasi ke dokter gigi diperlukan untuk mendapatkan tahap-tahap perawatan gigi, terutama pada gigi yang bermasalah. (Anne Ahira, 2007) 3) Patuhi jadwal perawatan Jika gigi bermasalah, jangan lupa untuk menanyakan kepada dokter akibat yang mungkin timbul dari tindakan yang dilakukan dokter gigi. Patuhi jadwal perawatan. Jangan ke dokter gigi hanya ketika merasa sakit gigi karena keterlambatan penanganan dapat menyebabkan penyakit yang lebih serius lagi. (Anne Ahira, 2007) 3) GIGI a. Pengertian Gigi merupakan salah satu organ penguyah yang terdiri dari gigi pada rahang atas dan rahang bawah, lidah serta saluran-saluran penghasil air ludah. Kalau diperhatiakn sebuah gigi diluar mulut maka gigi dapat dibagi menjadi 3 bagian : 1)) Mahkota gigi 2)) Akar gigi 3)) Leher gigi Pada keadaan normal, hanya mahkota gigi sajalah merupakan bagian yang kelihatan didalam mulut. Bagian-bagian lain tertutup oleh gusi dan tertanam didalam tulang rahang. ( Taringan, 2000) b. Bagian-bagian gigi 1) Jaringan keras gigi Tiap gigi mempunyai 3 bagian yang keras. Mahkota gigi diselubungi oleh jaringan terkeras dalam tubuh yang disebut : email gigi. Kekerasan ini tentu saja amat diperlukan, karena keseluruhan kekuatan pengunyahan yang dilakukan kedua rahang dilandaskan kepada jaringan email ini. ( Taringan, 2000) Permukaan gigi yang melakukan pengunyahan tidak merupakan permukaan yang rata, tapi berlekuk-lekuk seoerti parit-parit kecil yang dinamai : fisur. Dibagian luar akar gigi kita temui jaringan semen gigi, jaringan yang dijumpai pada jaringan semen gigi, jaringan yang dijumpai pada bagian dalam mahkota gigi dan akar gigi disebut dentin( Taringan, 2000) Dentin merupakan jaringan pengikat yang mengalami pengapuran serta memberikan kekuatan elastic pada gigi, serta warnanya agak kekuning-kuningan. Tulang gigi atau dentin tidak terdiri dari jaringan keras yang padat, tapi terdiri dari jaringan yang agak lunak yang dinamakan tubula dentin. Didalam tubula dentin ini dijumpai ujung-ujung saraf yang berasal dari pulpa atau odonoblas yang menyebabkan perasaan sakit sewaktu dibor. ( Taringan, 2000) 2) Jaringan lunak gigi. Pada bagian yang lebih dalam dari dentin dijumpai ruangan yang disebut Pulpa atau sumsum gigi. Pulpa ini dijumpai mulai dari mahkota gigi sampai keujung akar gigi. Sering disebut bahwa pulpa gigi ini berisi urat-urat sraf saja, tapi sebenarnya disamping urat-urat saraf, disini dijumpai juga pembuluh darah dan pembuluh limfe. Dengan bertambahnya umur, rongga pulpa semakin mengecil. Di antara semen pada akar dengan tulang rahang masih dijumpai jaringan lunak lain yang disebut periodontinum. ( Taringan, 2000) Periodontium inilah yang memegang (menahan ) gigi pada tulang rahang. Bagian tulang yang merupakan tempat tertanamnya akar gigi disebut tulang alveolar. Gusi merupakan bagian mukosa mulut, dimana diantara gigi-gigi, mukosa ini berbentuk menonjol yang disebut papila. Gusi dilapisi oleh lender yang keluar dari saluran-saluran kelenjar mulut, yang merupakan penangkis serangan bakteri dalam mulut. ( Taringan, 2000) c. Macam-macam gigi 1) Gigi susu Biasanya bayi dilahirkan tanpa adanya gigi. bila bayi lahir dengan gigi yang tumbuh keadaan ini dianggap tidak normal dan jarang terjadi. Gigi susu mulai tumbuh ketika bayi berumur 6 bulan. Bila si bayi berumur 2 tahun seluruh gigi susu yang berjumlah 20 sudah tumbuh sempurna. Pada setiap daerah ranhang terdidi dari 5 buah gigi yang terdiri dari 2 gigi seri dan 1 gigi taring dan 2 geraham kecil. Gigi susu ukuranya lebih kecil dari gigi tetap terutama dalam dimensi vertikal. Mahkota gigi susu lebih bulat warna kuning keputih-putihan. Gigi susu adalah pertama melunakan makanan, kedua menyediakan gigi untuk gigi tetap yang akan tumbuh untuk menggantikanya, untuk mengasilkan suara yang jelas. (Tarigan, 1998) Pada dasarnya erupsi atau keluarnya gigi susu pertama terjadi di usia 6-8 bulan. Umumnya diawali oleh keluarnya gigi seri tengah bawah, lalu secara berurutan gigi seri tengah atas, gigi seri lateral atas dan gigi seri lateral bawah, geraham susu pertama, gigi taring dan geraham susu kedua. Namun, proses erupsinya tidak sekaligus, melainkan satu persatu dan kadang ada juga yang sepasang-sepasang. Umumnya ketika anak berusia 1 tahun mempunyai 6-8 gigi susu (tapi kadang ada juga yang hanya 2 gigi walaupun tanpa disertai keluhan pertumbuhan) dan akan menjadi lengkap berjumlah 20 gigi susu (4 gigi seri atas-bawah, 2 gigi taring kanan-kiri di atas-bawah, dan 4 geraham kiri-kanan di atas-bawah) pada usia 18 bulan atau 2 tahun. Meskipun erupsi gigi pertama terjadi pada usia 6-8 bulan, namun masih belum bisa dikatakan terlambat apabila di atas usia tersebut belum juga keluar gigi pertama. Karena, normalnya erupsi gigi terjadi pada usia 6-18 bulan (Soebroto, 2009). 2) Gigi tetap Manusia dewasa sehat mempunyai 32 buah gigi, 16 buah pada rahang atas dan 16 buah rahang bawah. Gigi ini bermacam-macam bentuknya serta berpasangan pada rahang kiri dan rahang kanan sepertihalnya gigi susu. Pada setiap bagian rahang kiri atau kanan dijumpai 2 buah gigi seri, 1 buah gigi taring, 2 buah gigi raham, dan 3 buah gigi gerham besar. Gigi seri bentuknya padat dan berfungsi sebagai pemotong makanan. Cara kerja gigi seri ini ada persamaan dengan gunting. Gigi taring bentunya runcing dan berguna untuk merobek makanan, gigi yang berbentuk besar dan benjol-benjol disebut gigi geraham. Gigi geraham terdidi dari dua macam yaitu gigi gerham besar dan gigi geraham kecil. Gigi gerham kecil tidak dijumpai di gigi susu. Gigi gerham bergun untu menghaluskan makanan dan menggilingnya. Gigi gerham memiliki dataran penguyah makanan yang lebar dan berlekuk-lekuk dan berfungsi untuk menghaluskan makanan. Geraham yang akhir tumbuh sering miring bahkan bisa tertanam sekali diraham bawah. (Tarigan, 1998) d. Pertumbuhan gigi Di dalam tulang rahang terdapat gigi-gigi susu yang telah siap dibentuk, yang dibatasi oleh tulang rahang dan gusi yang tipis, dengan bagian yang rongga mulut yang lain. Gigi-gigi tersebut terdapat dalam saku-saku gigi. Pada saat gigi mulai rubuh, akan timbul tekanan yang dapat mengoyak saku gusi, tulang rahang dan akhirnya gusi, tekanan ke arah rongga mulut dan gigi ini akan hilang bila gigi sudah muncul dalam mulut. Gigi susu tumbuh tidak sekaligus, tapi bertahap. ( Taringan, 2000) Gigi susu ini kadang disebut juga sebagai gigi yang diganti. Pada umur 6 tahun sampai 7 tahun dimulai pertumbuhan gigi tetap yang menekan akar gigi susu. Dengan penekanan ini gigi susu tidak langsung terlepas, tetapi perlahan-lahan akar gigi susu tersebut dikikis (resobsi). Bila akar gigi susu tersebut telah demikian banyak teresobsi, gigi akan menjadi goyang, sehingga terkadang dapat lepas sendiri. ( Taringan, 2000) Seorang dokter gigi haruslah benar-benar mengetahui kapan masa pergantian gigi-gigi ini, untuk menghindarkan terjadinya keadaan gigi yang tidak teratur. ( Taringan, 2000) Adapun urutan tanggalnya gigi susu adalah sebagai berikut : 5-6 tahun : gigi seri, terutama gigi seri bawah. + 9 tahun : geraham pertama + 10 tahun : geraham kedua 10-11 tahun : gigi taring Gigi geraham besar pertama merupakan gigi tetap yang tumbuh pertama kali. Pertumbuhan ini diikuti oleh pertumbuhan gigi seri pertama, pada umur 6 sampai 7 tahun ( Taringan, 2000). 4) Orang tua a. Definisi Orang tua adalah pria dan wanita yang terikat dalam perkawinan dan siap sedia untuk memikul tanggung jawab sebagai ayah dan ibu dari anak-anak yang dilahirkannya.“ (Zaldy Munir, 2011). “Orang tua adalah dua individu yang berbeda memasuki hidup bersama dengan membawa pandangan, pendapat dan kebiasaan- kebiasaan sehari-hari.“ (Zaldy Munir, 2011). Dalam hidup berumah tanggga tentunya ada perbedaan antara suami dan istri, perbedaan dari pola pikir, perbedaan dari gaya dan kebiasaan, perbedaan dari sifat dan tabiat, perbedaan dari tingkatan ekonomi dan pendidikan, serta banyak lagi perbedaan-perbedaan lainya. Perbedaan-perbedaan inilah yang dapat mempengaruhi gaya hidup anak-anaknya, sehingga akan memberikan warna tersendiri dalam keluarga. Perpaduan dari kedua perbedaan yang terdapat pada kedua orang tua ini akan mempengaruhi kepada anak-anak yang dilahirkan dalam keluarga tersebut. (Zaldy Munir, 2011). b. Tugas dan Peran orang tua Setiap orang tua dalam menjalani kehidupan berumah tangga tentunya memiliki tugas dan peran yang sangat penting, ada pun tugas dan peran orang tua terhadap anaknya dapat dikemukakan sebagai berikut. (1). Melahirkan, (2). Mengasuh, (3). Membesarkan, (4). Mengarahkan menuju kepada kedewasaan serta menanamkan norma-norma dan nilai-nilai yang berlaku. Disamping itu juga harus mampu mengembangkan potensi yang ada pada diri anak, memberi teladan dan mampu mengembangkan pertumbuhan pribadi dengan penuh tanggung jawab dan penuh kasih sayang. Anak-anak yang tumbuh dengan berbagai bakat dan kecenderungan masing-masing adalah karunia yang sangat berharga, yang digambarkan sebagai perhiasan dunia. 5) Anak Pra sekolah a. Definisi Definisi Anak Menurut Undang-Undang Perlindungan Anak No. 23 Tahun 2002, anak adalah amanah dan karunia Tuhan Yang Maha Esa, yang dalam dirinya melekat harkat dan martabat sebagai manusia seutuhnya. Anak pra sekolah merupakan fase perkembangan individu pada uisa 4-6 tahun, ketika anak memiliki kesadaran tentang dirinya sebgai pria atau wanita, dapat mengatur diri dalam buang air dan mengenal beberapa hal yang dianggap berbahaya. (Herawati, 2009). b. Perkembangan dalam masa pra sekolah Perkembangan (development) adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan. Disini menyangkut adanya proses diferensiasi dari sel-sel tubuh, jaringan tubuh, organ-organ dan sistem organ yang berkembang sedemikian rupa sehingga masing-masing dapat memenuhi fungsinya. Termasuk juga perkembangan emosi, intelektual dan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya (Soetjiningsih, 1998). Periode penting dalam tumbuh kembang anak adalah masa balita. Karena pada masa ini pertumbuhan dasar yang akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan anak selanjutnya. Pada masa ini perkembangan kemampuan berbahasa, kreativitas, kesadaran sosial, kesadaran emosional dan inteligensia berjalan sangat cepat. Perkembangan psiko-sosial sangat dipengaruhi lingkungan dan interaksi antara anak dengan orang tuanya. Perkembangan anak akan optimal bila interaksi sosial diusahakan sesuai dengan kebutuhan anak pada berbagai tahap perkembangan. Perkembangan adalah perubahan psikologis sebagai hasil dari proses pematangan fungsi psikis dan fisik pada diri anak, yang di tunjang oleh faktor lingkungan dan proses belajar dalam peredaran waktu tertentu menuju kedewasaan dari lingkungan yang banyak berpengaruh dalam kehidupan anak menuju dewasa. Perkembangan menandai maturitas dari organ-organ dan sistem-sistem, perolehan ketrampilan, kemampuan yang lebih siap untuk beradaptasi terhadap stress dan kemampuan untuk memikul tanggung jawab maksimal dan memperoleh kebebasan dalam mengekspresikan kreativitas. c. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan 1) Faktor Intrinsik Faktor instrinsik yang mempengaruhi kegagalan berkembang terutama berkaitan dengan terjadinya penyakit pada anak, yaitu: a) Kelainan kromosom (misalnya sindroma Down dan sindroma Turner) b) Kelainan pada sistem endokrin, misalnya kekurangan hormon tiroid, kekurangan hormon pertumbuhan atau kekurangan hormon lainnya c) Kerusakan otak atau sistem saraf pusat yang bisa menyebabkan kesulitan dalam pemberian makanan pada bayi dan menyebabkan keterlambatan pertumbuhan d) Kelainan pada sistem jantung dan pernafasan yang bisa menyebabkan gangguan mekanisme penghantaran oksigen dan zat gizi ke seluruh tubuh. e) Anemia atau penyakit darah lainnya f) Kelainan pada sistem pencernaan yang bisa menyebabkan malabsorbsi atau hilangnya enzim pencernaan sehingga kebutuhan gizi anak tidak terpenuhi Menurut (Soetjiningsih, 1998) secara umum terdapat dua faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang anak yaitu faktor genetik (instrinsik) dan faktor lingkungan (ekstrinsik). Faktor genetik merupakan modal dasar dalam mencapai hasil akhir proses tumbuh kembang anak. Faktor ini adalah bawaan yang normal dan patologis, jenis kelamin, suku bangsa / bahasa, gangguan pertumbuhan di negara maju lebih sering diakibatkan oleh faktor ini, sedangkan di negara yang sedang berkembang, gangguan pertumbuhan selain di akibatkan oleh faktor genetik juga faktor lingkungan yang kurang memadai untuk tumbuh kembang anak yang optimal. 2) Faktor Ekstrinsik Yang merupakan faktor ekstrinsik: a) Faktor psikis dan sosial (misalnya tekanan emosional akibat penolakan atau kekerasan dari orang tua). b) Depresi bisa menyebabkan nafsu makan anak berkurang. Depresi bisa terjadi jika anak tidak mendapatkan rangsangan sosial yang cukup, seperti yang dapat terjadi pada bayi yang diisolasi dalam suatu inkubator atau pada anak yang kurang mendapatkan perhatian dari orang tuanya. c) Faktor ekonomi (dapat mempengaruhi masalah pemberian makanan kepada anak, tempat tinggal dan perilaku orang tua). Keadaan ekonomi yang pas-pasan dapat menyebabkan anak tidak memperoleh gizi yang cukup untuk perkembangan dan pertumbuhannya d) Faktor lingkungan (termasuk pemaparan oleh infeksi, parasit atau racun). Lingkungan merupakan faktor yang menentukan tercapai atau tidaknya potensi bawaan. Lingkungan yang cukup baik akan memungkinkan tercapainya potensi bawaan sedangkan lingkungan yang kurang baik akan menghambatnya. Lingkungan ini merupakan lingkungan “bio-psiko-fisiko-sosial” yang mempengaruhi individu setiap hari, mulai dari konsepsi sampai akhir hayatnya. 3) Faktor Pendukung Faktor – faktor pendukung perkembangan anak, antara lain : a. Terpenuhi kebutuhan gizi pada anak tersebut b. Peran aktif orang tua c. Lingkungan yang merangsang semua aspek perkembangan anak.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENGENAL SCANNER

PERBEDAAN MOTIVASI PEREMPUAN DAN LAKI-LAKI DALAM HAL KESEHATAN

Fisiologi pubertas pada wanita